Nopiyanti
Senin, 27 Februari 2012
Mereka memiliki indera ke enam dan berkaitan dengan kemampuan Supranatural. Itulah Indigo Community...

Banyaknya anggapan anak-anak Indigo berkaitan erat dengan mistis di Indonesia, mengundang perhatian anak muda membentuk sebuah wadah curahan hati (curhat), konsultasi maupun sharing tentang Indigo.
Mereka membentuk sebuah group di jejaring sosial dengan menggunakan nama INDIGO Community (IC) saat kuliah di semester akhir. Salah satu foundernya adalah Arya Sencaki atau biasa disapa Caki.
"Di Indonesia anak Indigo selalu dikait-kaitkan dengan berbau mistis seperti dukun. Padahal berdasarkan sejarahnya tidak. Dukun atau paranormal bisa karena belajar. Indigo punya bakat dari kecil, salah satunya supranatural. Saya dan teman yang satu pemikiran pun membentuk IC. Tujuannya untuk wadah, curhat dan konsultasi tentang Indigo," imbuh Caki kepada TNOL di Tangerang, Jumat malam (24/2).
Caki dan temannya mendirikan komunitas tersebut tahun 2008 lalu. Sambutannya sangat luar biasa. Berbagai kalangan berminat gabung baik psikologi, dokter, arsitek, peneliti, anak-anak yang memiliki sifat interdimensional serta orangtua yang punya anak seperti itu.

Berhubung aktivitas mereka lebih banyak dilakukan lewat jejaring sosial, mereka belum memiliki sekretariat. Meski begitu, komunitas ini kerap kumpul di rumah salah satu member atau di mal. Itupun durasinya tidak menentu. Seiring perkembangan waktu, mereka melakukan gathering setiap satu bulan sekali untuk sekedar bersilaturahmi. Atau membicarakan masalah-masalah terhangat yang sedang terjadi.
Tak lupa membahas mengenai Indigo dari sisi keilmuan. Menurut Caki, penelitian tentang Indigo sudah ada sejak tahun 60-70an. Bahkan spiritualis Ed Candra Kanic menyatakan, anak Indigo bisa disebut interdimensional. Sementara berdasarkan sejarah, Indigo adalah anak-anak yang memiliki gelombang alva sehingga orangnya sangat lincah, aktif dan energik.

"Dari penelitian yang ada, mereka punya misi khusus untuk menjadi apa. Apakah menjadi seorang humanis, sosial atau lainnya. Sifatnya mau memimpin dan punya visi misi terkait dengan orang banyak. Itu dicetuskan oleh anak yang masih berusia 11an tahun," jelas pria jebolan Micro Biologi UI ini.
Oleh karena itu, seseorang bisa dikatakan Indigo perlu dikaji dari wisdom, intelegensia dan apakah punya misi sosial besar di masyarakat. Bukan hanya dilihat dari sisi indera keenam saja. "Orang punya indera ke enam belum tentu Indigo, jadi perlu dikaji lagi," terang Caki.
Sebagai wadah, tempat curhat dan konsultasi tentang Indigo, IC kerap mengedukasi serta mensosialisasikan mengenai Indigo kepada masyarakat. Sampai-sampai mereka berani melaporkan salah satu tayangan (Indigo) di televisi swasta ke KPI lantaran isi tidak sesuai dengan pengertiannya.

Mereka berencana mentransformasikan IC ke Indonesia Go. "Ini sedang dirintis, 18 Februari kemarin Kick Off nya, April rencana buat groupnya. Kita juga akan membuat blog, ya semoga Agustus nanti selesai," harap Caki semangat.
Bagi Anda yang berminat gabung di komunitas ini, IC sangat terbuka. Tinggal akses ke group mereka atau ke blog komunitasindigoindonesia.
Sumber : http://www.tnol.co.id/id/community/interestgroup/12845-indigo-community-kumpulan-anak-anak-supranatural.html
